profesionalismenyadan selalu berusaha menimba banyak pengalaman. Guru yang memiliki kinerja yang baik adalah guru yang mampu melaksanakan tugas fungsi dan peran yang dimilikinya. Dan hal ini dapat dicapai apabila guru memiliki kualifikasi serta kompetensi yang baik dan sesuai. Dalam mewujudkan paradigma pengelolaan dan pengembangan pendidikan
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID GVD1DF8pJPWtRMckAq3efMrfsTX6IsGzn6xMBXslwPU5jjQyIG8alA==
Takdiradalah sesuatu yang telah digariskan oleh Allah SWT sejak zaman azali yaitu zaman sebelum manusia itu ada. Sehingga takdir manusia itu telah dituliskan dilauhul mahfud sebelum manusia itu diciptakan dan tidak ada yang bisa merubahnya. Ada takdir manusia yang masih bisa dirubah selama manusia itu mau berusaha sendiri untuk memperbaikinya.
Manusia itu hanya mampu berusaha, tapi penentu dari segala hasil akhir adalah Allah swt. Hal ini berarti....... A. Usaha manusia menjadi sia-sia B. Ketentuan Allah swt bersifat sementara C. Manusia dapat mengubah ketentuan Allah swt D. Keputusan Allah swt bersifat final dan tidak dapat diubah Jawabanjawaban nya DPenjelasansemoga membantu JawabanD. Keputusan Allah swt bersifat final dan tidak dapat diubahPenjelasankarena seperti qada dan qadar .qada merupakan ketentuan, kehendak , dan kemauan allah swt . sedang kan qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah SWT. Qada dan Qadar bisa di kenal dengan istilah membantu D
danJika orang hanya berdo'a tanpa ada tindakan atau usaha itu adalah bohong kenapa karena berdo'a itu baik tetapi harus di barengi oleh usaha. karena kalau hanya berdo'a siapa yang akan menjalankannya. Takdir memang di tangan Allah tetapi Allah tidak akan merubah nasib seseorang jika dia tidak melakukan usahanya sendiri.
“Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya” Efesus 1 11 God is in control. Ungkapan ini sering kita dengar, tetapi tidak dapat diterjemahkan secara tepat dan singkat kedalam bahasa Indonesia. Mungkin ada yang mengartikan “Tuhan yang menentukan” , “Tuhan yang berkuasa” atau “Kehendak Tuhan jadilah” ; tetapi semua itu tidak sama dengan “Tuhan yang memegang kemudi”. Dalam kehidupan, manusia berusaha; tetapi Tuhan yang mempunyai rencana, akan mewujudkan rencana itu. Kehendak Tuhanlah yang pada akhirnya terjadi, sekalipun manusia melakukan apa saja yang diingininya. Manusia dengan akal budinya bekerja dan menempuh perjalanan hidup yang berliku-liku, tetapi Tuhan bisa mengakomodasi semua apa yang terjadi untuk mewujudkan semua kehendakNya. Banyak orang yang dengan mudah berkata bahwa apapun yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Tuhan. Tetapi, sekalipun maksudnya baik, ucapan itu tidak selalu tepat. Manusia sebagai ciptaan Tuhan bisa berbuat apa saja, tetapi belum tentu apa yang diperbuat mereka sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena itu adalah dosa, jika manusia berjalan menurut jalannya sendiri. Tetapi, ayat diatas menunjukkan bahwa Tuhan yang mahakasih mempunyai rencana yang memungkinkan orang yang percaya kepadaNya untuk bisa pada akhirnya menerima keselamatan melalui darah Yesus, sesuai dengan kehendakNya dari semula. Seperti apa yang terjadi dalam hidup rohani kita, apa yang terjadi dalam hidup jasmani kita dan juga apa yang terjadi di dunia, belum tentu indah. Manusia bisa jatuh sakit, entah itu karena pembawaan atau kelalaian, tetapi kehendak Tuhan yang mahakuasa pasti terjadi pada akhirnya. Malapetaka bisa terjadi di dunia yang sudah jatuh dalam dosa, baik karena kebodohan manusia maupun hukum alam, tetapi Ia jugalah yang memegang kemudi, dan pada akhirnya mencapai apa yang direncanakanNya. Apa yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari seringkali membuat kita merenung. Apakah hal ini dan hal itu adalah kehendak Tuhan? Sebagai manusia kita mungkin tidak dapat memperoleh jawaban yang memuaskan. Apa yang dipikirkan manusia tidaklah sama dengan apa yang dipikirkan Tuhan. Kehendak Tuhan seringkali tidak terjangkau oleh pikiran manusia. Walaupun demikian, setiap orang beriman harus tetap setia untuk berkomunikasi dengan Tuhan untuk mencari kehendakNya. Hidup kita akan berjalan lebih lancar jika kita mengerti dan menuruti apa yang dikehendaki Tuhan. Pagi ini kita harus menyadari bahwa hidup di dunia ini adalah seperti perjalanan sebuah perahu. Kita mungkin ingin mengemudikan perahu itu karena merasa paham dan sanggup. Kita mungkin ingin mengabaikan rambu-rambu Tuhan dalam perjalanan, karena itu seolah cara yang cepat dan tepat untuk mencapai tujuan. Tetapi apa yang kita lakukan selalu membawa akibat dan resiko yang harus kita tanggung sendiri. Karena itu, adalah bijaksana jika kita selalu menuruti apa yang dikehendaki Tuhan dan membiarkan Dia memegang kemudi kehidupan kita, sebab kehendak Tuhanlah yang pada akhirnya terjadi. “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” Efesus 5 17
Tidakada yang tersembunyi dari-Nya sebesar zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (Saba': 2—3) Manusia Memiliki Kehendak, Allah 'azza wa jalla Berkehendak. Termasuk prinsip Ahlus Sunnah adalah
Bagaimana proses manusia mencapai kejayaan?Manusia mencapai kejayaan melalui beberapa proses. Proses itu dimulakan dengan kita berusaha, kemudian bermunajat, berdoa, bertawakal dan akhirnya Allah SWT adalah wajib’ bagi setiap muslimin dan muslimat. Kita dilarang sama sekali sekadar berdoa dan bertawakal atau berserah kepada Allah SWT, sebelum berusaha kita berusaha bermati-matian, barulah kita berdoa dan bergantung harap kepada Allah SWT. Seterusnya, bertawakal kepada Allah SWT atas apa yang telah kita usahakan.Tawakal’ membawa maksud menyerahkan kembali usaha kita itu kepada Allah SWT untuk Allah SWT mengizinkan kejayaan itu milik kita, barulah kita akan beroleh kejayaan. Jika Allah SWT tidak mengizinkan, maka kita tidak akan beroleh proses kita mencapai kejayaan. Itulah hakikat pegangan Ahli Sunah Wal-Jamaah, yang perlu kita yakini. Manusia hanya mampu berusaha dan Allah SWT yang menentukan janganlah kita menghina-hina orang yang tidak solat, atau merendah-rendahkan orang yang gagal dalam hidup mahu pun peperiksaan. Sesungguhnya, kita mungkin akan menjadi lebih teruk daripada mereka, jika Allah SWT itu apabila muazin melaung;'Mari menuju kejayaan'Rasulullah SAW mengajar kita menjawab ajakan tersebut dengan kalimah;'Tiada daya upaya melainkan dengan izin Allah' Dalam erti kata lain, tidak ada sekelumit kejayaan yang mampu kita capai jika Allah SWT tidak mengizinkan. Berusaha bermati-matian pun kita tidak akan berjaya jika Allah SWT tidak mengizinkan. Oleh itu, janganlah kita sombong dan berbangga diri serta riak dengan kejayaan yang kita perolehi. Sesungguhnya jika Allah SWT tidak mengizinkan, semua itu tidak mungkin menjadi milik kita. Sesungguhnya sombong, riak dan berbangga dengan kejayaan diri sendiri, semua itu sifat syaitan laknatullah. Wallahu'alam.
Jawaban Banyaknya agama yang berbeda dalam dunia ini tentu menyulitkan seseorang mengetahui mana yang benar. Pertama-tama, mari kita kupas beberapa pemikiran mengenai topik ini secara umum dan baru melihat bagaimana seseorang dapat mendekati topik itu dengan cara yang benar-benar dapat membantunya mencapai kesimpulan yang benar mengenai Allah.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kalimat yang begitu klise terdengar, akrab. Kerap kali nenjadi penguat ketika orang mengalami kegagalan, keterpurukan atau perolehan yang mengecewakan. Tidak sebanding dengan usaha yang telah kematian karena sakit. Orang-orang sekitar pasti banyak yang menghibur dengan kata,"Kau sudah lakukan upaya, kalau dia tak tertolong itu karena umur, lahir, jodoh dan mati, Tuhan yang punya. Yang ikhlas ya."Betul memang, tak syak diragukan. Saya pernah alami dan mengingatnya, sungguh menyayat sukma. Untuk belahan nyawa, saya kejar kesembuhannya sedemikian rupa, berpindah Rumah Sakit, tinggal di sana berbulan lamanya. Hanya dengan satu fokus, sembuh. Segenap saran dari yang masuk akal hingga yang nirlogika berdatangan, saya tampung. Pilah dan pilih. Masih berupaya mengedepankan nalar sehat untuk tidak terprovokasi hal-hal yang merugikan diri sendiri. Seperti saran pengobatan alternatif aneh. Bukan saja bisa makin membahayakan keadaan penderita, misal mengkonsumsi air doa dengan ludah atau tinta bertulis rajah penyembuhan, tapi juga menjaga akidah atau keyakinan agar tak terjebak pada tingkah menduakan Tuhan. Berdoa perlu, berusaha wajib. Hingga Ketika satu kenyataan pandangan memilukan terhidang, kepasrahan menjadi akhir dari segala ikhtiar."Tuhan, kalau hidup baginya lebih baik, berikan kesempatan menghidup udara, menjadi khalifahmu lagi di dunia. Tapi bila menurutMu dia akan baik-baik di hadapan Mu, ambillah dia dengan khusnul khotimah. Sambut ruhnya dengan sebaik-baik penyambutan. Pertemukan dia dengan makhluk terbaik ciptaanmu, kekasihnya selama nafas dikandung badan di dunia. Muhammad. Satu makhluk yang tak henti dia sebut selain namaMu dalam dzikir panjang mulutnya.""Kuikhlaskan dia untukMu ya Rabb."Maka seketika intensitas tarikan nafasnya makin berkurang . Bisikan saya ditelinga hanya tinggal satu nama pencipta, Allah. Agar dia ikuti dalam sadar maupun bawah sadar. Genggam tangan makin melemah, suhu tubuh hangatnya makin berkurang, angka penunjuk tensi tak lagi beraturan, detak jantungpun pada satu tanda menakutkan yang sungguh saya tak mau melihat terpampang di hadapan. Garis lurus di layar monitor atas seluruh kabel yang melekat di tubuh tersaji. Berhenti, seluruh elemen gerak tubuhnya berhenti, tak lagi terdeteksi. puncak dari seluruh kepasrahan. Sedih duka melumuri sendi, tak mampu berdiri, padahal tadi, penuh yakin dia saya serahkan, ikhlas. Ternyata tak semudah ucapan. Inikah cinta sejati itu? Yang ketika harus berpisah seolah nyawa ingin ikut pula? Andai tak ada tinggalan buah hati, atau takut bekal ini belum cukup, tentu saya akan utarakan,"Tuhan. Ambil nyawa ini pula. Aku ingin menemaninya."Sampai detik ini kadang saya masih sering menghitung ikhtiar, kurang apa usaha ini untuknya? Sehingga harus menyaksikan dia meregang nyawa? Makanya, kalau saya mendengar kabar ada yang sakit, entah kawan atau saudara, segera usaha menjenguk. Melihat kemungkinan apa yang bisa dilakukan agar si sakit segera sembuh. Memaksimalkan usaha sebelum takdir berkata lain. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
Niatakan menjadi faktor yang sangat menentukan, jika niat kita sudah dibenahi maka kebaikan yang akan kita dapatkan tidak hanya sampai di dunia saja akan tetapi dapat kita rasakan hingga di akhirat kelak. Dari Umar, bahwa Rasulullah ` bersabda, "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.
TakdirMubram adalah ketentuan mutlaq yang berasal dari Allah SWT, yang manusia tidak bisa menolak. Contoh, ada siang dan malam, proses kelahiran manusia di bumi, da seorang anak yang tidak dapat menentukan di mana ia dilahirkan. Dalam menyikapi kedua takdir tersebut, ketika kita sudah berusaha maksimal dan telah berdo'a Allah tidak
Kitaadalah manusia yang tidak luput dari dosa. Namun, sebagai orang Kristen, kita sadar dan mengerti bahwa Allah sudah mengampuni kita sehingga ada pertobatan seperti pada ayat Alkitab tentang bertobat. Sebagai rasa syukur kita, kita tidak bisa lagi melakukan dosa yang sama, tetapi kita seharusnya bekerja keras dan melakukan pekerjaan baik.
. 8l39p4f6pi.pages.dev/4508l39p4f6pi.pages.dev/6608l39p4f6pi.pages.dev/7198l39p4f6pi.pages.dev/1218l39p4f6pi.pages.dev/8368l39p4f6pi.pages.dev/9968l39p4f6pi.pages.dev/5738l39p4f6pi.pages.dev/408l39p4f6pi.pages.dev/7628l39p4f6pi.pages.dev/9428l39p4f6pi.pages.dev/6968l39p4f6pi.pages.dev/6848l39p4f6pi.pages.dev/8078l39p4f6pi.pages.dev/2568l39p4f6pi.pages.dev/757
manusia hanya berusaha tetapi yang menentukan berhasil atau tidak adalah